Jelajah Sumba - Part 1
Sumba, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu destinasi wisata yang tengah menjadi perbincangan para pencinta traveling. Pulau cantik yang terkenal dengan padang sabananya ini memang menawarkan pemandangan eksotis yang mampu menghipnotis para wisatawan. Hal inilah yang menjadi alasan kami memutuskan untuk menjadikan Sumba sebagai tujuan wisata kami dibulan Juni ini.
Berangkat di musim liburan seperti ini membuat tiket menuju Sumba dari Jogja menjadi cukup mahal. Oleh karena itu demi menghemat biaya maka saya dan seorang teman saya memutuskan untuk membeli tiket pesawat dari Surabaya menuju Sumba. Sedangkan dari Jogja kami memilih untuk menggunakan kereta api.
Kami berangkat dari Jogja pukul 17:50 dan tiba di Surabaya pukul 23:30. Sesampainya di stasiun Gubeng, kami pun memesan taksi online dengan tujuan bandara Juanda. Pesawat yang akan kami tumpangi menuju Sumba baru akan berangkat pukul 06:00 dan itu berarti kami harus stay di bandara selama 6 jam. But it was okay for us karena ternyata di sana sudah cukup banyak penumpang yang menunggu di bandara (mungkin dari luar kota seperti kami).
Kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam dan transit di Kupang selama 2 jam. Saat itu angin di bandara El Tari bertiup cukup kencang sehingga membuat pesawat bergetar sedikit kencang ketika take off menuju Waingapu.
And here we are.... Sumba.
Bandara Umbu Mehang Kunda dilihat dari bukit |
Kami akhirnya mendarat dengan mulus di Bandara Umbu Mehang Kunda. Nama bandara ini diambil dari nama mendiang Bupati Sumba Timur yaitu Bapak Umbu Mehang Kunda. Bandara di Waingapu terbilang cukup kecil. Jadi tidak perlu khawatir tersesat.
Sebelum kami berangkat ke Waingapu, kami sudah menyewa mobil yang nantinya akan kami gunakan untuk menjelajah Sumba. O iya, biaya sewa mobil di sini cukup mahal jika dibandingkan dengan beberapa daerah seperti Jawa, Bali, Lombok. Harga sewa untuk 1 mobil tanpa supir yaitu Rp 600.000 (harga keluarga) dan Rp 800.000 dengan supir.
Sesampainya kami di Waingapu, kami langsung menuju rumah salah satu teman kami. Jadi selama di Sumba kami akan menginap di sana. Lumayan banget buat memangkas pengeluaran.
Setelah meletakkan barang-barang dan beristirahat sejenak, kami pun memulai penjelajahan kami.
Setelah meletakkan barang-barang dan beristirahat sejenak, kami pun memulai penjelajahan kami.
Pantai Puru Kambera adalah tujuan pertama kami. Pantai ini terletak di Desa Mondu, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Pantai ini berjarak kurang lebih 25 kilometer dari Kota Waingapu. Untuk mencapai pantai ini, kita akan dimanjakan dengan pemandangan savana yang begitu indah yang terhampar di sepanjang perjalanan.
Tidak ada spot spesial untuk mendapatkan foto-foto cantik di sana. Kalian bisa berhenti dimanapun untuk mendapatkan pemandangan yang begitu indah. Tapi tetap hati-hati ya ketika memarkirkan kendaraan karena orang-orang mengemudi dengan kencang di wilayah ini.
Savana ini ada di sepanjang jalan di Kecamatan Haharu |
Setelah puas berfoto-foto di padang savana, kami pun melajutkan perjalanan kami. Kami berhenti di Pondok Wisata Cemara yang berada di wilayah pantai Puru Kambera. Di sini adalah area private beach yang menyatu dengan penginapan Pondok Wisata Cemara. Kita bisa bersantai di restaurant yang ada disini. Harga yang ditawarkan untuk makanan disini lumayan mahal dengan porsi kecil. Tapi untuk harga minuman tidak begitu mahal. Kalian juga bisa mendapatkan bir disini.
Komentar
Posting Komentar