Menikamati Indahnya Pantai di Gunung Kidul dan Segarnya Udara di Kulon Progo
Nama Yogyakarta tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Kota yang lebih sering disebut Jogja ini menyimpan begitu banyak hal yang menarik bagi banyak orang, bukan hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga bagi wisatawan mancanegara. Bukan rahasia lagi jika Jogja memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Hal ini bisa kita lihat dari peninggalan-peninggalan sejarah yang masih tetap terjaga apik di beberapa tempat, seperti Taman Sari, Kraton Yogyakarta, Candi Plaosan, Candi Sambisari, dan masih banyak yang lainnya.
Selain situs-situs budaya tersebut, Jogja juga memiliki pemandangan alam yang sangat memukau. Beberapa diantaranya tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.
Kali ini saya hanya membahas 3 tempat wisata yang sempat saya kunjungi beberapa waktu lalu.
1. Pantai Nampu - Gunung Kidul
Setelah berkendara selama hampir 2 jam dari Kota Pacitan, akhirnya saya dan teman saya tiba di Pantai Wediombo, Wonosari. Kami tiba di pantai tepat pukul 15:30 WIB disaat air laut sedang surut.
Ketika kami tiba di sana para wisatawan lokal sudah banyak memadati pantai . Pantai ini memang sudah banyak diketahui oleh para wisatawan karena pemandangan yang ditawarkan di pantai ini sungguh sangat menarik. Pantai yang dikelilingi batu-batu karang beraneka bentuk yang menghadirkan keunikan tersendiri untuk pantai ini.
Ada yang datang hanya untuk sekedar menikmati udara pantai dan bermain air, ada yang sengaja datang untuk hunting foto pemandangan alam, ada yang memang datang khusus untuk melakukan prewedding photo shoot, dan ada juga yang melakukan olah raga air seperti surfing.
Namun yang sangat menarik perhatian kami sore itu adalah adanya sekumpulan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Jogja yang memunguti sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung di pinggir pantai. Hmm... ternyata masih banyak diantara kita yang belum sadar bersih ya.
Anyway, jangan lupa memasukkan pantai ini dalam daftar perjalanan kalian ya. You won't regret it! It's awesome!
2. Pantai Nampu
Puas berjalan-jalan di sepanjang Pantai Wediombo, kami pun penasaran dengan pantai yang terletak di sebelah Barat pantai ini. Pantai itu terlihat lebih tenang dan tidak terlihat adanya pengunjung lain dari kejauhan. Di dorong rasa penasaran, kami pun berjalan menuju pantai yang indah itu. Beberapa menit berjalan kami pun tiba disana. Walaupun agak sedikit berat jalan menuju ke sana karena pasir pantai yang lumayan dalam sehingga memaksa kita mengeluarkan tenaga ekstra untuk berjalan. Tapi keringit yang bercucuran itu terbayar lunas dengan syahdunya Pantai Nampu. Indah, tenang dan bersih...
Kami hanya menemukan 2 orang pengunjung di sana. Menyenangkan.... pantai ini seperti milik kami pribadi. Pasir putih yang halus, pantai yang berbentuk teluk, bersihnya bibir pantai, dan merdunya deburan ombak memberikan sensasi tersendiri bagi kami sore itu.
Menikmati pantai tanpa kelapa muda selalu terasa kurang bagi kami. Ada beberapa warung kecil di pinggir pantai ini. Kami pun memutuskan untuk memesan di salah satu warung di situ dan bercengkramah dengan ibu penjual dan memesan es kelapa muda. Dalam percakapan kami dengan penjual tersebut kami mendapatkan informasi bahwa kami bisa mendirikan tenda di pantai Nampu. Biaya untuk sewa tenda ukuran 2 orang Rp. 60.000.
Tertarik dengan informasi itu, kami pun menyewa tenda dan mendirikannya setelah makan malam. Kami menikmati ikan bakar dan cah kangkung untuk makan malam. Ikan bakar yang kami nikmati adalah ikan hasil tangkapan nelayan hari itu. Jadi ikan-ikan itu benar-benar fresh.
Di pantai ini hanya kami berdua yang mendirikan tenda. Pengunjung lain yang juga camping banyak memilih mendirikan tendanya di Pantai Wediombo. Jadi kami benar-benar merasa pantai Nampu menjadi milik kami.
Di pagi hari ternyata banyak pengunjung yang berdatangan di pantai ini. Mereka sengaja datang untuk berekreasi dengan membawa serta keluarga dan rekan-rekan. Banyak diantara mereka yang juga memilih bermain dengan banana boat yang disewakan oleh pengelola setempat.
3. Kulon Progo
Pesona Jogja memang tidak ada habisnya. Dari cantiknya deretan pantai pasir putih di Gunung Kidul, sampai hijaunya perbukitan di daerah Kulonprogo, akan membawa kita terhanyut dengan suasana Jogja yang kaya.
Perjalanan menuju Kulonprogo dari Jogja kami tempuh selama kurang lebih
satu setengah jam melewati jalan yang mendaki dan berkelok-kelok. Dalam
perjalanan ini kami dimanjakan dengan hamparan sawah yang menghijau dan
segarnya udara Kulonprogo.
Untuk kami yang sudah jarang sekali melihat persawahan hijau, pemandangan hijau seperti ini membuat kami sangat excited. Sungguh menyenangkan melihat hamparan padi yang berjajar cantik nan mempesona. Ahh...mungkin kami saja yang terlalu katrok (baca: kampungan), kata orang Jogja.
Di Kulon Progo sendiri banyak sekali tersedia tempat wisata yang tidak akan habis hanya dalam satu kali perjalanan. Rupanya pemerintah melihat potensi alam yang dimiliki daerah ini dan berupaya untuk mengembangkannya. Hal ini terlihat dari pembangunan jalan-jalan menuju tempat-tempat wisata ini sudah baik dan dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Dalam perjalanan ini, kami juga sempat dibuat terpesona dengan indahnya bunga-bunga dari pohon-pohon tebu yang berdiri cantik di sepanjang jalan utama desa Jatimulyo, Kulonprogo. Banyak orang yang sengaja berhenti di tempat ini untuk melihat lebih dekat ladang tebu ini.
Tujuan kami ke Kulonprogo kali ini adalah Pule Payung yang terletak di Dusun soropati Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat wisata ini menyajikan pemandangan Waduk Sermo yang tampak biru dari ketinggian. Untuk mencapai tempat ini kami sempat agak merasa was-was karena jalan yang kami lalui sangat kecil yang cukup untuk satu mobil. Kami mengandalkan google map dan modal bertanya-tanya dengan penduduk setempat untuk mencapai tempat ini.
Finally here we are!
Selain situs-situs budaya tersebut, Jogja juga memiliki pemandangan alam yang sangat memukau. Beberapa diantaranya tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.
Kali ini saya hanya membahas 3 tempat wisata yang sempat saya kunjungi beberapa waktu lalu.
1. Pantai Nampu - Gunung Kidul
Setelah berkendara selama hampir 2 jam dari Kota Pacitan, akhirnya saya dan teman saya tiba di Pantai Wediombo, Wonosari. Kami tiba di pantai tepat pukul 15:30 WIB disaat air laut sedang surut.
Ketika kami tiba di sana para wisatawan lokal sudah banyak memadati pantai . Pantai ini memang sudah banyak diketahui oleh para wisatawan karena pemandangan yang ditawarkan di pantai ini sungguh sangat menarik. Pantai yang dikelilingi batu-batu karang beraneka bentuk yang menghadirkan keunikan tersendiri untuk pantai ini.
piknikasik.com |
Namun yang sangat menarik perhatian kami sore itu adalah adanya sekumpulan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Jogja yang memunguti sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung di pinggir pantai. Hmm... ternyata masih banyak diantara kita yang belum sadar bersih ya.
Anyway, jangan lupa memasukkan pantai ini dalam daftar perjalanan kalian ya. You won't regret it! It's awesome!
2. Pantai Nampu
Puas berjalan-jalan di sepanjang Pantai Wediombo, kami pun penasaran dengan pantai yang terletak di sebelah Barat pantai ini. Pantai itu terlihat lebih tenang dan tidak terlihat adanya pengunjung lain dari kejauhan. Di dorong rasa penasaran, kami pun berjalan menuju pantai yang indah itu. Beberapa menit berjalan kami pun tiba disana. Walaupun agak sedikit berat jalan menuju ke sana karena pasir pantai yang lumayan dalam sehingga memaksa kita mengeluarkan tenaga ekstra untuk berjalan. Tapi keringit yang bercucuran itu terbayar lunas dengan syahdunya Pantai Nampu. Indah, tenang dan bersih...
Kami hanya menemukan 2 orang pengunjung di sana. Menyenangkan.... pantai ini seperti milik kami pribadi. Pasir putih yang halus, pantai yang berbentuk teluk, bersihnya bibir pantai, dan merdunya deburan ombak memberikan sensasi tersendiri bagi kami sore itu.
Menikmati pantai tanpa kelapa muda selalu terasa kurang bagi kami. Ada beberapa warung kecil di pinggir pantai ini. Kami pun memutuskan untuk memesan di salah satu warung di situ dan bercengkramah dengan ibu penjual dan memesan es kelapa muda. Dalam percakapan kami dengan penjual tersebut kami mendapatkan informasi bahwa kami bisa mendirikan tenda di pantai Nampu. Biaya untuk sewa tenda ukuran 2 orang Rp. 60.000.
Tertarik dengan informasi itu, kami pun menyewa tenda dan mendirikannya setelah makan malam. Kami menikmati ikan bakar dan cah kangkung untuk makan malam. Ikan bakar yang kami nikmati adalah ikan hasil tangkapan nelayan hari itu. Jadi ikan-ikan itu benar-benar fresh.
Di pantai ini hanya kami berdua yang mendirikan tenda. Pengunjung lain yang juga camping banyak memilih mendirikan tendanya di Pantai Wediombo. Jadi kami benar-benar merasa pantai Nampu menjadi milik kami.
Di pagi hari ternyata banyak pengunjung yang berdatangan di pantai ini. Mereka sengaja datang untuk berekreasi dengan membawa serta keluarga dan rekan-rekan. Banyak diantara mereka yang juga memilih bermain dengan banana boat yang disewakan oleh pengelola setempat.
3. Kulon Progo
Pesona Jogja memang tidak ada habisnya. Dari cantiknya deretan pantai pasir putih di Gunung Kidul, sampai hijaunya perbukitan di daerah Kulonprogo, akan membawa kita terhanyut dengan suasana Jogja yang kaya.
Untuk kami yang sudah jarang sekali melihat persawahan hijau, pemandangan hijau seperti ini membuat kami sangat excited. Sungguh menyenangkan melihat hamparan padi yang berjajar cantik nan mempesona. Ahh...mungkin kami saja yang terlalu katrok (baca: kampungan), kata orang Jogja.
Di Kulon Progo sendiri banyak sekali tersedia tempat wisata yang tidak akan habis hanya dalam satu kali perjalanan. Rupanya pemerintah melihat potensi alam yang dimiliki daerah ini dan berupaya untuk mengembangkannya. Hal ini terlihat dari pembangunan jalan-jalan menuju tempat-tempat wisata ini sudah baik dan dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Dalam perjalanan ini, kami juga sempat dibuat terpesona dengan indahnya bunga-bunga dari pohon-pohon tebu yang berdiri cantik di sepanjang jalan utama desa Jatimulyo, Kulonprogo. Banyak orang yang sengaja berhenti di tempat ini untuk melihat lebih dekat ladang tebu ini.
Tujuan kami ke Kulonprogo kali ini adalah Pule Payung yang terletak di Dusun soropati Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat wisata ini menyajikan pemandangan Waduk Sermo yang tampak biru dari ketinggian. Untuk mencapai tempat ini kami sempat agak merasa was-was karena jalan yang kami lalui sangat kecil yang cukup untuk satu mobil. Kami mengandalkan google map dan modal bertanya-tanya dengan penduduk setempat untuk mencapai tempat ini.
Finally here we are!
Sebelum memasuki tempat ini kita harus membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000,- di tempat penjualan tiket yang berada di samping pintu masuk. Setelah itu kita akan meuruni beberapa anak tangga menuju jembatan Gunung Rebab. Bagian bawah jembatan ini dibangun dari rangka baja dan bagian atasnya terbuat dari kayu. Jadi kita tidak perlu khawatir dengan konstruksi jembatan. Tapi kita tetap harus berhati-hati dan selalu memperhatikan tanda peringatan yang dipasang oleh pengelola. Jembatan ini dibangun dengan sangat apik dan sangat instagramable untuk dijadikan spot untuk mengabadikan foto cantikmu.
Setelah melewati jembatan ini kita akan memasuki the main area di Pule Payung. Ada berbagai macam spot yang bisa kalian nikmati dan gunakan untuk mendapatkan foto-foto cantik kekinian. Pule Payung ini memang dipenuhi dengan spot foto yang berlatar belakang Waduk Sermo yang terdiri dari: Spot Angkasa, Spot Wolu, Spot Lolipop, Flying Fox, Jembatan Syurga, dan Sepeda Langit. Untuk menikmati dan mengabadikan foto di spot-spot ini kita dikenakan biaya tambahan yang berkisar dari Rp 15.000 - Rp 30.000. Jika meminta bantuan petugas untuk mengabadikan foto kalian, ada biaya tambahan lagi perfotonya yaitu Rp 3.000/foto.
Bagi kalian yang punya phobia ketinggian sebaiknya harus berpikir kembali untuk mengunjungi tempat ini karena semua spot yang tersedia membutuhkan keberanian untuk berada di atas ketinggian.
Selamat menikmati keindahan Yogyakarta dengan cara yang berbeda ya... Jangan lupa selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Love our earth!
Salam kaki panjang,
HM
Setelah melewati jembatan ini kita akan memasuki the main area di Pule Payung. Ada berbagai macam spot yang bisa kalian nikmati dan gunakan untuk mendapatkan foto-foto cantik kekinian. Pule Payung ini memang dipenuhi dengan spot foto yang berlatar belakang Waduk Sermo yang terdiri dari: Spot Angkasa, Spot Wolu, Spot Lolipop, Flying Fox, Jembatan Syurga, dan Sepeda Langit. Untuk menikmati dan mengabadikan foto di spot-spot ini kita dikenakan biaya tambahan yang berkisar dari Rp 15.000 - Rp 30.000. Jika meminta bantuan petugas untuk mengabadikan foto kalian, ada biaya tambahan lagi perfotonya yaitu Rp 3.000/foto.
Spot Angkasa |
Sepeda Langit & Spot Lolipop |
Bagi kalian yang punya phobia ketinggian sebaiknya harus berpikir kembali untuk mengunjungi tempat ini karena semua spot yang tersedia membutuhkan keberanian untuk berada di atas ketinggian.
Selamat menikmati keindahan Yogyakarta dengan cara yang berbeda ya... Jangan lupa selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Love our earth!
Salam kaki panjang,
HM
Komentar
Posting Komentar