Menikmati Keindahan Alam di Pacitan
Masih dari birunya lautan, hijaunya hamparan persawahan dan romantisnya langit sore di Pacitan bersama seorang teman yang selalu penasaran dengan indahnya alam Indonesia. Kami sangat menikmati waktu yang kami habiskan di Pacitan. Tidak heran jika para peselancar bisa tinggal di sana dalam waktu lama tanpa merasa bosan. Ada begitu banyak tempat indah yang dapat kita temukan di daerah ini.
Karena keterbatasan waktu kami hanya mengunjungi beberapa tempat dalam perjalanan kami kali ini.
1. Pantai Watu Karung
Berkendara dengan melalui jalan yang berkelok-kelok selama kurang lebih 40 menit dari kota Pacitan akhirnya kami tiba juga di salah satu pantai indah yaitu Pantai Watu Karung. Nama pantai ini diambil dari nama desa tempat pantai ini berada yaitu desa Watu Karung. Desa ini berada di kawasan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Walaupun tersembunyi di ujung perkampungan Watu Karung, pantai ini menyimpan keindahan yang mampu menyedot perhatian banyak orang, terlebih bagi para peselancar, baik itu yang berasal dari Indonesia maupun mancanegara. Pantai ini terkenal memiliki ombak yang begitu cantik dan sempurna untuk para peselancar. Oleh karena itu tidak heran jika pantai ini menjadi salah satu tempat digelarnya festival surfing berskala internasional "Hello Pacitan Pro 2017" silam.
Selain ombak pantainya yang menarik perhatian pengunjung, pantai ini juga menyimpan pemandangan yang begitu indah. Dengan pasir putih yang bersih kita dapat bermain-main di sepanjang bibir pantai sambil menikmati kelapa muda yangg disajikan dihampir semua warung yang berjajar di pinggir pantai. Selain pasir putih yang lembut, pantai ini juga dihiasi karang-karang besar yang cantik yang menambah eksotisme pantai ini.
Jika ingin melihat pantai ini dari ketinggian, kita dapat berjalan menyusuri bukit di dekat pantai. Di atas sana terdapat spot cantik untuk mengabadikan moment indah di pantai ini.
Bepergian ke pantai ini, alangkah lebih baik dengan menggunakan sepeda motor agar kita dapat menjelajah pantai-pantai lain yang segaris dengan pantai ini dan jalan untuk menuju ke tempat-tempat tersebut agak sempit.
Jika teman-teman tertarik untuk berlama-lama di pantai ini, ada beberapa homestay yang siap menerima kunjungan teman-teman di sini. Walaupun perkampungan di tempat ini kecil tapi jangan khawatir dengan masalah makanan dan kebutuhan lainnya, karena teman-teman dapat menemukan semuanya disini.
2. Pantai Srau
Menjelajahi daerah pantai di Pacitan akan kurang lengkap rasanya jika tidak memasukkan Pantai Srau ke dalam daftar kunjungan teman-teman. Pantai yang terletak di daerah Pringkuku, Kabupaten Pacitan ini ternyata menyimpan keindahan yang tidak kalah dengan pantai-pantai lainnya. Dihiasi dengan deretan karang-karang besar nan indah menjadi daya tarik tersendiri bagi pantai ini. Untuk masuk ke pantai ini, kita hanya perlu membayar biaya retribusi sebesar Rp 5.000,-
Kita dapat berjalan menuju karang-karang tinggi yang biasa digunakan oleh orang-orang untuk memancing untuk melihat keindahan garis Pantai Srau ini. Selain itu juga terdapat bagian pantai yang tersembunyi dengan dinding karang besar yang bisa digunakan untuk berlindung dari teriknya matahari pantai. Pantai ini berada tepat di belakang pos pembelian karcis.
Bagi teman-teman pengejar matahari, jangan lewatkan matahari senja yang romantis di pantai ini. Sunset jingga nan indah akan menemanimu mengakhiri sore dengan sempurna.
3. Pantai Banyu Tibo
Selalu ada hal unik yang bisa kita jumpai di Pacitan. Salah satunya adalah Pantai Banyu Tibo. Nama Banyu tibo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah "air jatuh". Mengapa pantai ini diberi nama Pantai Banyu Tibo? Hal ini dikarenakan adanya air yang mengalir dari atas yang jatuh tepat di bibir pantai.
Kita dapat menikmati bermain di bawah banyu tibo ini dengan menuruni tangga bambu yang telah dipersiapkan oleh warga setempat. Jangan takut barang bawaanmu akan basah atau hilang karena ada orang yang akan menjaganya. Kita hanya perlu membayar secara sukarela.
Bagi kalian yang ingin menikmati pantai ini tapi takut terbawa arus pantai yang tiba-tiba datang, jangan khawatir karena di bawah sana ada para penjaga pantai yang sigap menjaga para wisatawan. Jadi kita dapat dengan tenang menikmati pantai ini.
Keindahan pantai ini tidak berhenti di sini saja, karena ada sebuah pantai kecil yang tidak kalah indahnya yang tersembunyi di ujung kiri pantai ini. Kita hanya perlu berjalan selama 5 menit melewati bibir pantai yang dihiasi karang-karang besar namun aman untuk dilalui.
Menikmati matahari di pantai kecil ini seperti berada di privat beach karena hampir tidak ada orang lain yang berada di pantai ini. Pantai ini juga dihiasi dengan air terjun mini yang mengalir di atas batu besar yang mengalir menuju pantai. Pemandangan ini menjadikan pantai ini sempurna untuk dikunjungi.
Tapi kita juga harus kembali ke pantai utama sebelum petang untuk menghindari air pasang. Karena jika setelah air pasang kita belum kembali, maka kita akan terjebak di pantai ini.
4. Goa Gong
Selain menikamati eksotisnya deretan pantai di Pacitan, kita juga tidak boleh melewatkan objek wisata andalan lain di Pacitan, yaitu "Goa". Terdapat banyak goa-goa yang terdapat di Kabupaten Pacitan ini. Tidak heran jika kota ini mendapat julukan sebagai kota 1000 goa.
Dalam kunjungan kali ini, saya hanya mengunjungi salah satu goa yaitu Goa Gong. Goa Gong terkandung di dalam perut bumi gunung Gong-gongan yang terletak di wilayah Dusun Pule, Desa Bromo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan. Dari pusat Kota Pacitan jaraknya kira-kira 37 km ke arah Barat.
Untuk mencapai goa ini kita harus berjalan sekitar 5 menit dari parkiran dengan melewati jalanan yang menanjak. Pemandangan yang sepanjang perjalanan ini sangat indah. Jadi kita tidak akan merasa lelah berjalan.
Sesampainya di atas, kita akan menemukan pedagang yang menawarkan kipas dan senter berbagai harga. Kedua hal ini memang sangat diperlukan ketika kita memasuki goa ini. Biaya masuk goa ini sebesar Rp 5.000 yang dapat kita bayarkan di loket masuk.
Menjelajahi goa ini menjadi pengalaman yang sangat menarik bagi saya, karena ini adalah pengalaman pertama saya mengunjungi goa.
Ketika memasuki goa ini, saya disambut dengan udara yang pengap dan hawa yang sedikit panas. Pengelola memang sudah memasang beberapa blower di beberapa sudut goa untuk membantu sirkulasi udara, namun udaranya tetap saja terasa sedikit menyesakkan. Walaupun demikian, hal ini tidak mengurangi keindahan goa ini.
Memasuki perut bumi yang dihiasi dengan stalaktit dan stalakmit berbagai bentuk di bagian kiri, kanan, atas dan bawah goa menjadi sebuah pengalaman yang menakjubkan. Jalan menuju ke bagain terdalam goa ini dibuat dengan baik dan sangat memudahkan para pengunjung untuk berjalan. Tapi kita tetap harus berjalan hati-hati karena ada beberapa jalan yang agak licin.
Selain stalaktit dan stalakmit cantik yang memenuhi dinding goa, juga terdapat beberapa kolam kecil yang terbentuk dari tetesan-tetesan air rembesan dari batu karst yang tidak pernah kering sepanjang tahun.
Siap-siap berkeringat ya untuk perjalanan goa ini. Jadi gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat.
Selamat menikmati Pacitan guys!
Tetap jaga kebersihan dimanapun kita berada ya.
Salam kaki panjang.
HM
Komentar
Posting Komentar